"The secret of getting ahead is getting started"

Laman


Jumat, 01 Oktober 2010

Ini Rokok Beli, Bukan Rokok Dapat...

Punya kawan seorang perokok berat sementara kamu bukan perokok??? Trus pernah menasihati dia bahwa rokok itu berbahaya buat kesehatan, misalnya kanker, impotensi, janin de el el....( tapi biasanya gak bakal mempan juga tuh) Atau lebih simpelnya kamu tinggal bilang “kok kamu masih merokok sih? Kan kamu bisa baca! Coba baca tulisan dibelakang bungkus rokok kamu tuh!!!”



Eehhh taunya dia ngomong “merokok dapat kan...!!?? ini merokok beli, bukan merokok dapat, jadi gak masalah..hehe..”------ > nah looohh @.@
Argumen itu sebenarnya adalah argumen standar yang dipakai oleh para perokok untuk membenarkan tindakan mereka , jadi mereka mempelesetkan makna yang terdapat di kalimat yang terkesan ambigu (bermakna ganda)itu...Saya bilang “standar” karena sudah begitu sering didengar. Pertama kali mendengar argumen itu yaitu sewaktu masih duduk d kelas 2 SMK. Guru sejarah saya, pak Eka dengan lantangnya berkata “Tau gak kalian?? Rokok saya ini gak bikin penyakit loh... karena saya ini merokok beli, bukan merokok dapat... ini harganya Rp7000 loh!!!” grrrrgrrrrr pake nyebutin harga lagi_ >.<


Tapi oleh para perokok dipelesetkan menjadi seperti ini:




Sehingga terjadi perubahan makna, kalimat 1 maknanya yaitu kegiatan merokok yang menyebabkan berbagai macam penyakit tersebut, sedangkan kalimat 2 maknanya dipersempit yaitu hanya “merokok dapat” yang menimbulkan penyakit-penyakit tersebut (“merokok dapat” maksudnya rokok yang ditemukan atau dipungut )...benar gak seperti itu???

Menurut saya, sebenarnya kalimat itu sama sekali bukan ambigu...Disini kata ”merokok” adalah kata kerja yang dibendakan, dalam bahasa inggris dikenal dengan gerund. Gerund mengalami perubahan bentuk yaitu dengan ditambah sufiks –ing [misal; read---reading_reading is my hobby]sehingga tidak timbul miss-persepsi. Sementara dalam bahasa indonesia sama sekali tidak mengalami perubahan bentuk dan makna, namun fungsinya tetap berubah.


Jadi “merokok” aslinya adalah kata kerja yang dibendakan yang bermakna “melakukan kegiatan merokok”. Sehingga “merokok dapat” tidak bisa diartikan “rokok yang ditemukan/ diperoleh dengan cara didapat/dipungut”. Atau lebih tepatnya kita tidak dapat membagi kalimat SPOK seperti pada kalimat 2. Jika kita bermaksud mengatakan bahwa rokok yang kita hisap adalah “rokok yang baru dipungut” maka kalimatnya adalah “Rokok dapat menyebabkan .......”. Disana “Rokok” adalah murni kata benda yang di terangkan dengan kata sifat “dapat” sehingga bermakna rokok yang ditemukan/ diperoleh dengan cara didapat/dipungut. Naah jika kalimatnya seperti itu maka baru bisa dikatakan kalimat ambigu...

Sebenarnya ini cuma hipotesis saya saja_karena saya juga bukan anak prodi Bahasa Indonesia_hipotesis itu bisa benar bisa salah....koreksi ya kalau salah!!!

BACA BUKU BUKA DUNIA

BACA BUKU BUKA DUNIA